membesar tanpa baja
tanpa belaian seorang tukang kebun yang bijaksana
Sesekali... perit, luka, kering, digigit mentari
Adakalanya dingin didakap titis hujan
yang nakal menerjah
Menjadi juga kau sepohon bunga
Namun, pudar pada warna dan calar pada rupa
Mekar kelopakmu seakan malu
Canggung pada tingkah laku
janggal pada pandangan mata
Harummu sekuntum bunga terbiar
segarnya direnggut rerumput liar
tenggelam dalam kewangian bebunga asing
bertuahnya... bunga yang tumbuh subur mekar
sempurna pada wajah, dibentuk cantik tersohor
mungkin bertuah juga sekuntum bunga plastik
walau kaku, tanpa rasa tanpa jiwa
jadi tumpuan, jadi pilihan
Sedangkan kau... sekuntum bunga liar
mekar terbiar, terpinggir di hujung laman
Saat mentari jatuh di ufuk barat
sering kau tanyakan pada diri
sempatkah kau tampilkan kekuatan diri
dalam kedamaian, dalam ketenangan
sebelum kelopak mu gugur helai demi helai
akur pada hukum alam kembali pada yang Hak!